Selamat Datang di Website pribadi Gian Sugiana Sugara. Dapatkan info mengenai ilmu pemberdayaan diri dan update artikel mengenai dunia konseling dan psikoterapi. Selain itu, anda juga akan mendapatkan info pelatihan yang diadakan oleh MAKNA Life Institute. Feel the Experience

Selasa, 20 September 2011

Mengenal Cognitive Behavior Therapy

Terapi Kognitif-Perilaku merupakan pendekatan konseling dan terapi yang memadukan pendekatan kognitif dan perilaku untuk memecahkan masalah. Matson & Ollendick (1988: 44) mengungkapkan definisi cognitive-behavior therapy yaitu pendekatan dengan sejumlah prosedur yang secara spesifik menggunakan kognisi sebagai bagian utama terapi. Fokus terapi yaitu persepsi, kepercayaan dan pikiran. Bush (2003) mengungkapkan bahwa konseling kognitif-perilaku merupakan perpaduan dari dua pendekatan dalam psikoterapi yaitu cognitive therapy dan behavior therapy. Terapi kognitif memfokuskan pada pikiran, asumsi dan kepercayaan. Terapi kognitif memfasilitasi individu belajar mengenali dan mengubah kesalahan dalam berpikir atau pikiran yang irasional menjadi rasional. Sedangkan terapi tingkah laku membantu individu untuk membentuk perilaku baru dalam memecahkan masalahnya. Pendekatan kognitif perilaku tidak berfokus pada kehidupan masa lalu dari individu akan tetapi memfokuskan pada masalah saat ini dengan tidak mengabaikan masa lalu. Secara umum, proses Konseling Kognitif-Perilaku adalah pembukaan, tahapan inti dan terminasi (pengakhiran). Menurut Oemarjadi (2003) bahwasanya sesi terapi dalam pendekatan terapi kognitif perilaku bisa berlangsung sekitar 5 sampai 12 sesi pertemuan. Adapun yang Cormier dan Cormier (dalam Yuliati, 2004) mengemukakan beberapa elemen penting dalam proses konseling kelompok kognitif-perilaku yaitu: rasional, pemodelan, gladi perilaku, dan pemberian tugas rumah. Berikut akan disajikan tahapan terapi yang diungkapkan oleh Oemarjoedi (2003: 24-26):

Tabel 1

Proses Konseling Kognitif-Perilaku yang Telah Disesuaikan Dengan Kultur di Indonesia

No.

Proses

Sesi

1.

Assesmen dan Diagnosa

1

2.

Mencari Emosi Negatif, Pikiran Otomatis dan Keyakinan Utama Yang Berhubungan Dengan Gangguan

2

3.

Menyusun Rencana Intervensi Dengan Memberikan Konsekwensi positif-negatif Kepada Siswa

3

4.

Formulasi Status, Fokus Terapi, Intervensi Tingkah Laku

4

5.

Pencegahan



Konseling kognitif-perilaku terbukti efektif dalam menangani masalah yang berkenaan dengan gangguan-gangguan yang bersipat emosional dan perilaku. Untuk itu, Konseling kognitif-perilaku merupakan pendekatan yang digunakan dalam melakukan intervensi terhadap kejenuhan belajar. Tujuan dari konseling kognitif-perilaku yaitu mengajak siswa untuk menentang pikiran-pikiran yang salah dan menampilkan perilaku yang baru (Oemarjoedi, 2003: 9). Untuk itu, rancangan layanan bimbingan yang dikembangkan berdasarkan pendekatan konseling kognitif-perilaku ini berupaya untuk mengubah pola pikir yang salah yang menyebabkan kejenuhan belajar dan melatih perilaku baru.


Selasa, 30 Agustus 2011

Hypnocounseling Practitioner Workshop Certification Angkatan 2

HYPNOCOUNSELING PRACTITIONER CERTIFICATION WORKSHOP ANGKATAN 2
Supplement Your Counseling Skill with Hypnotherapy

Apakah anda masih bingung bagaimana caranya mengubah perilaku buruk siswa-siswa anda ?


Apakah anda ingin siswa anda disipin, cerdasa dan menampilkan perilaku sesuai dengan apa yang anda inginkan ?

Maukah anda memiliki keterampilan secara cepat dan permanen dalam membantu masalah-masalah siswa anda ?


Bukan hanya itu,

Apakah anda ingin hidup anda bahagia menjadi sebagai konselor sekolah dan dapat membantu siswa di sekolah secara professional ?

selain itu, anda memiliki keterampilan cara mudah untuk mendapatkan apapun yang anda inginkan ?


Jika jawaban anda adalah ya, ya dan ya. Maka workshop ini adalah jawaban tepat bagi anda untuk meningkatkan profesionalisme anda sebagai konselor sekolah ataupun pendidik.

MAKNA Life Institute membuka kelas Hypnocounseling Practitioner selama 32 jam. Workshop ini dikhususkan untuk Konselor sekolah, pendidik dan mahasiswa yang berlatar akadmeik Psikologi, Pendidikan dan Konseling yang ingin mengembangkan keterampilan konseling dalam membantu orang.


Apa itu Hypnocounseling ?

Hypnocounseling merupakan pendekatan konseling dan terapi yang memanfaatkan kondisi hypnosis dalam membantu permasalalahan klien. Hypnocounseling memadukan pendekatan konseling dan terapi lainnya seperti Gestalt Therapy, Cognitive Behavior Therapy, Transactional Analysis, Psychoanalysis, dan lain-lain.

Apa kata mereka yang sudah mengikuti workshop ini :
"Nambah ilmu yang begitu luar biasa. siap menjadi konselor profesional"
(M. Anwar Rosadi, S.Pd, Konselor SMK Pasundan 1 Bandung)

"Jangan ngaku sempurna (kaffah) jadi counseling practitioner sebelum mengikuti pelatihan ini"
(Lufthi Noor Fitriyani, S.Pd, Konselor SMK Bina Warga)

"Dahsyat...Rasakan perubahan diri yang begitu luar biasa. jadikan hidup lebih bermakna. lebih elegant menghadapi masalah apapun. Be the great teacher with Hypnocounseling Practitioner"
(M. Sidik Abdillah, Mahasiswa STAI Muhammadiyah Bandung)


APA YANG AKAN ANDA DAPATKAN DALAM WORKSHOP INI ?
• Mengetahui dan memahami kerja otak dan pikiran
• Memahami cara kerja Hypnosis
• Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik Hypnosis
• Memahami dan mampu melakukan Hypnosis secara benar kepada orang lain
• Dapat melakukan Stage Hypnosis (Hipnosis Panggung) seperti yang ditayangkan di Televisi
• Mampu memberikan sugesti (program) dengan benar
• Memahami dan mampu melakukan Self Hypnosis (Hipnosis Diri)
• mampu melakukan konseling berdasar pada NLP dan Hypnosis
• Mengetahui dan mampu mempraktekan teknik-teknik dalam hipnoterapi
• Mengetahui dan mampu melakukan terapi secara benar dan aman
• Mampu membantu siswa dalam memecahkan masalahnya dengan menggunakan hypnocounseling
• Mampu menerapi siswa atau orang lain yang membutuhkan
• Mampu mempraktekkan Hypnocounseling di sekolah


MATERI WORKSHOP HYPNOCOUNSELING : Client Centered Approach
Materi workshop dibawakan secara apik dan merupakan campuran akademik yang kuat dan praktis sehingga seluruh materi akan dipahami dan dipraktekkan oleh semua peserta.

Day 1 : Basic Personal Counseling Skill
Part I Counseling: An overview :
• What is counseling?
• The counseling relationship
Part II Basic principles and skills :
• Learning the necesarry skills
• Joining and listening
• Reflection of content (paraphrasing)
• Reflection of feelings
• Reflection of content and feeling
• Use of questions
• Summarising
• Creating comfortable closure
Part III Promoting change
• Various approach to counseling
• Helping people change
• Combining skills to facilitate the change process
Part IV Additional skills for promoting change
• Matching the client’s language
• Reframing
• Challenging self-destructive beliefs
• Normalising
• Exploring polarities
• Using the “here and now” experience
• Exploring options
• Facilitating action

Day 2 : Basic Hypnotherapy
Basic Knowledge :
Concept of Hypnocounseling
History of Hypnosis
Theory of Hypnosis
Miskonsepsi Hypnosis
Rahasia & Prinsip Kerja Hipnosis.
Conscious Mind, Sub-Conscious Mind, Critical Area
Formal Hypnosis & Informal Hypnosis
State of Consciousness
Hypnotisability

Basic Technique :
Teknik Efektif untuk membuat kondisi hypnosis
Suggestibility & Suggestibility Test
Induction Technique (Instant Rapid Induction, Speed Induction, Progressive Relaxation Induction, Handsake Induction, Dave Elman Induction)
Deepening
Direct Suggestion
Termination (Awakening)

Dept Level of Hypnosis State :
David Husband Scale
Dept level test

# Anchoring
# Stage Hypnotism
# Teaching Self Hypnosis Technique

Day 3 : Advance Hypnotherapy
# Advance Rapid Induction Technique, Elman-Banyan Induction, Ericksonian Approach
# Technique Of Hypnotherapeutic
- Regression Technique (Affect Bridge, Somatic Bridge, Callender technique)
# Teknik efektif dalam menangani Abreaction/Catharsis

- Desensitization Systematic
- Object Imagery
- Informed Child Technique (ICT)
- Client Centered Parts Therapy

Day 4 : Advance Hypnotherapy
- Chair Therapy
- Forgiveness Therapy
- Disociattion
- Circle of excellence
- Swish Pattern
Transformational Healing Method Hypnotherapy (Wise Mind Procesess, EFT, Root Cause Technique, Transformational hypnosis)


Day 5
Gathering & Studi kasus

Materi Tambahan :
Eye Movement Integration Therapy Technique
Ego State Therapy

SISTEM PELATIHAN

Teori 30% & Praktek 70% (Hands-On Workshop)


INSTRUKTUR :

Pelatihan ini akan dibawakan oleh beberapa instruktur yang telah berpengalaman dan banyak melakukan konseling dan terapi dengan berbagai kasus. Sehingga anda akan secara mudah belajar terapi dari pengalaman praktek instruktur.

Gian Sugiana Sugara, S.Pd, CHt adalah hipnoterapis aktif yang mengedepankan prinsip Client Centered (berpusat pada klien) dalam membantu orang untuk berkembang dan bertransformasi diri. Sekitar dua tahun lalu mempelajari Hipnoterapi secara otodidak. Gian belajar Hypnotherapy yang kemudian mendapatkan sertifikasi resmi Certified Hypnotist (CH) dan Certified Hypnotherapist (CHt) dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) dan juga mendalami Islamic Hypnotherapy. Saat ini Gian sudah menangani beberapa kasus yang cukup berat dan banyak klien bertransformasi diri untuk meraih hidup yang lebih baik. Diantaranya kasus yang pernah ditanganinya adalah kecanduan merokok, adiksi game online, Nocturnal Enuresis (kebiasaan ngompol dimalam hari), phobia, kecemasan sosial, tidak bisa memaafkan orang lain, kurang motivasi belajar dan kasus yang paling berat pernah ditangai adalah Depresi.


Arie Rakhamat Riyadi, M.Pd, CHt
adalah seorang hipnoterapis dan juga dosen. Pendidikan akademik berlatar belakang S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Dia juga lulusan Magister Bimbingan dan Konseling UPI. Arie banyak melakukan kajian teoritik dan praktik mengenai pendekatan konseling dan terapi. Arie pernah membantu penelitian mengenai efektivitas pendekatan konseling Social Cognitive dari Albert Bandura dalam mengurangi perilaku prokratinasi. Arie belajar Hypnosis sudah hampir 2 tahun dan secara formal mengambil sertifikasi Hipnoterapis dari The Indonesia Board of Hypnotherapy. Aktivitasnya sebagai dosen di UPI memberikan jalan bagi Arie untuk mengembangkan beberapa aplikasi hypnosis terutama dalam pengajaran atau lebih dikenal dengan Hypnosis for Teaching. Arie juga pernah menulis beberapa artikel diantaranya “Fenomena Hypnosis dan Aplikasinya dalam Pembelajaran” di Seminar dan Workshop Internasional Paedagogik Praktis.


PELAKSANAAN :
Pertemuan ke-1 (1 & 2 Oktober 2011)
Pertemyan ke-2 (8 & 9 Oktober 2011)
Gathering & Studi Kasus : 29 Oktober 2011
Pukul 09.00 – 16.00
Graha MAKNA Life Institute
Jalan Cihanjuang o. 186 Cimahi


FASILITAS WORKSHOP
• Comprehensive Training Manual
• Certificate of Hypnocounseling Practitioner
Questionaire Assesment Form
• Koleksi Puluhan E-book Hypnosis, Hypnotherapy, Mind Technology dan EFT senilai Rp. 2.000.000,-
• Koleksi Video-Clip tentang “Stage Hypnosis Show” senilai Rp. 150.000,-
• Koleksi musik-music Relaksasi & Terapi senilai Rp. 300.000,-
• Follow Up & Gathering

INVESTASI
Rp. 1.000.000,- (Normal)
Tapi workshop ini hanya dikhususkan untuk Konselor sekolah, pendidik dan mahasiswa yang berlatar akademik pendidikan, psikologi dan konseling dengan investasi yang murah apabila mendaftar sebelum tanggal 15 september hanya Rp. 600.000,-
Harga yang sangat murah dibandingkan dengan apa yang akan anda dapatkan dan benar-benar mengubah hidup anda. Kami yakin anda begitu sangat ingin sekali bergabung dalam workshop ini.


INFORMASI & PENDAFTARAN :
Irfan (085659707278) atau (085223015394)

Info lebih lengkap klik :

www.maknalife .blogspot.com


Ketik :
REG_NamaLengkap_Email

Pembayaran dapat dilakukan di Bank Muamalat No Rekening 0129376217 a.n Ayuningtyas Nuryanto


LIMITED SEAT!!!!!!

Segera Daftar hanya untuk 16 orang

Catatan :

*Bagi anda yang membutuhkan surat undangan ke sekolah, dapat menghubungi langsung ke nomor kontak dan nanti ada tim kami yang langsung mengantarkan surat undangan ke sekolah anda.

Kamis, 21 Juli 2011

Hypnocounseling Practitioner Certification Workshop Angkatan 1

Hypnocounseling Practitioner Certification Workshop
Supplement Your Counseling Skill with Hyp
notherapy

Apakah anda masih bingung bagaimana caranya mengubah perilaku buruk siswa-siswa anda ?


Apakah anda ingin siswa anda disipin, cerdasa dan menampilkan perilaku sesuai dengan apa yang anda inginkan ?


Maukah anda memiliki keterampilan secara cepat dan permanen dalam membantu masalah-masalah siswa anda ?


Bukan hanya itu,

Apakah anda ingin hidup anda bahagia menjadi sebagai konselor sekolah dan dapat membantu siswa di sekolah secara professional ?

selain itu, anda memiliki keterampilan cara m
udah untuk mendapatkan apapun yang anda inginkan ?


Jika jawaban anda adalah ya, ya dan ya. Mak
a workshop ini adalah jawaban tepat bagi anda untuk meningkatkan profesionalisme anda sebagai konselor sekolah ataupun pendidik.

MAKNA Life Institute membuka kelas Hypnocounseling Practitioner selama 32 jam. Workshop ini dikhususkan untuk Konselor sekolah, pendidik dan mahasiswa yang berlatar akadmeik Psikologi, Pendidikan dan Konseling yang ingin mengembangkan keterampilan konseling dalam membantu or
ang.


Apa itu Hypnocounseling ?

Hypnocounseling merupakan pendekatan konseling dan terapi yang memanfaatkan kondisi hypnosis dalam membantu permas
alalahan klien. Hypnocounseling memadukan pendekatan konseling dan terapi lainnya seperti Gestalt Therapy, Cognitive Behavior Therapy, Transactional Analysis, Psychoanalysis, dan lain-lain.


APA YANG AKAN ANDA DAPATKAN DALAM WORKSHOP INI ?
• Mengetahui dan memahami kerja otak dan pikiran
• Memahami cara kerja Hypnosis
• Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik Hypnosis
• Memahami dan mampu melakukan Hypnosi
s secara benar kepada orang lain
• Dapat melakukan Stage Hypnosis (Hipnosis Panggung) seperti yang ditayangkan di Televisi

• Mampu memberikan sugesti (program) dengan benar
• Memahami dan mampu melakukan Self Hypnosis (Hipnosis Diri)
• mampu melakukan konseling berdasar pad
a NLP dan Hypnosis
• Mengetahui dan mampu mempraktekan tek
nik-teknik dalam hipnoterapi
• Mengetahui dan mampu melakukan terapi
secara benar dan aman
• Mampu membantu siswa dalam memecahkan masalahnya dengan menggunakan hypnocounseling

· Mampu menerapi siswa atau orang lain yang membutuhkan
· Mampu mempraktekkan Hypnocounseling di sekolah


MATERI WORKSHOP HYPNOCOUNSELING : Client Centered Approach
Basic to Advance Class
Basic Knowledge :

Concept of Hypnocounseling
History of Hypnosis
Theory of Hypnosis
Miskonsepsi Hypnosis
Rahasia & Prinsip Kerja Hipnosis.

Conscious Mind, Sub-Conscious Mind, Critical Area
Formal Hypnosis & Informal Hypnosis

State of Consciousness
Hypnotisability


Basic Technique :

Teknik Efektif untuk membuat kondisi hypnosis
Suggestibility & Suggestibility Test
Counseling based NLP (Neuro Linguistic Progr
amming)
Hypnotic Contract (Matching & Mirroring & Eye accessing cues)
Induction Technique (Instant Rapid Induction
, Speed Induction, Progressive Relaxation Induction, Handsake Induction, Arm levitation Induction, Dave Elman Induction, Ericksonian Approach)
Deepening

Direct Suggestion
Termination (Awakening)

Dept Level of Hypnosis State :
David Husband Scale
Dept level test


# Anchoring
# Stage Hypnotism


# Teaching Self Hypnosis Technique

# Filosofi Client Centered Approach dalam terapi

# Process of Pre-Induction
Intake Interview - Suggestibility Test - Hypnotic Training – Strategy Hypnotherapy
# Technique Of Hypnotherapeutic

- Regression Technique (Affect Bridge, Somatic Bridge, Callender technique)
- Desensitization Systematic

- Object Imagery
- Informed Child Technique (ICT)
- Client Centered Parts Therapy

- Chair Therapy
- Forgiveness Therapy
- Disociattion

- Circle of excellence
- Swish Pattern

# Teknik efektif dalam menangani Abreacti
on/Catharsis

Materi Tambahan :
Eye Movement Inte
gration Therapy Technique
Ego State Therapy
Emotional Freedom Technique (EFT)

Transformational Hypnotherapy Method
Applied Hypnocounseling in School


SISTEM PELATIHAN

Teori 30% & Praktek 70% (Hands-On Workshop)


INSTRUKTUR :


Pelatihan ini akan dibawakan oleh beberapa i
nstruktur yang telah berpengalaman dan banyak melakukan konseling dan terapi dengan berbagai kasus. Sehingga anda akan secara mudah belajar terapi dari pengalaman praktek instruktur.

Gian Sugiana Sugara, S.Pd, CHt adalah hipnoterapis aktif yang mengedepankan prinsip Client Centered (berpusat pada klien) dalam membantu orang untuk berkembang dan bertransformasi diri. Sekitar dua tahun lalu mempelajari Hipnoterapi secara otodidak. Gian belajar Hypnotherapy yang kemudian mendapatkan sertifikasi resmi Certified Hypnotist (CH) dan Certified Hypnotherapist (CHt) dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) dan juga mendalami Islamic Hypnotherapy. Saat ini Gian sudah menangani beberapa kasus yang cukup berat dan banyak klien bertransformasi diri untuk meraih hidup yang lebih baik. Diantaranya kasus yang pernah ditanganinya adalah kecanduan merokok, adiksi game online, Nocturnal Enuresis (kebiasaan ngompol dimalam hari), phobia, kecemasan sosial, tidak bisa memaafkan orang lain, kurang motivasi belajar dan kasus yang paling berat pernah ditangai adalah Depresi.


Arie Rakhamat Riyadi, M.Pd, CHt
adalah seorang hipnoterapis dan juga dosen. Pendidikan akademik berlatar belakang S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Dia juga lulusan Magister Bimbingan dan Konseling UPI. Arie banyak melakukan kajian teoritik dan praktik mengenai pendekatan konseling dan terapi. Arie pernah membantu penelitian mengenai efektivitas pendekatan konseling Social Cognitive dari Albert Bandura dalam mengurangi perilaku prokratinasi. Arie belajar Hypnosis sudah hampir 2 tahun dan secara formal mengambil sertifikasi Hipnoterapis dari The Indonesia Board of Hypnotherapy. Aktivitasnya sebagai dosen di UPI memberikan jalan bagi Arie untuk mengembangkan beberapa aplikasi hypnosis terutama dalam pengajaran atau lebih dikenal dengan Hypnosis for Teaching. Arie juga pernah menulis beberapa artikel diantaranya “Fenomena Hypnosis dan Aplikasinya dalam Pembelajaran” di Seminar dan Workshop Internasional Paedagogik Praktis.


PELAKSANAAN :
Pertemuan ke-1 (13 & 14 Agustus 2011)
Pertemyan ke-2 (20 & 21 Agustus 2011)
Gathering & Studi Kasus : 10 September 2011
Pukul 09.00 – 16.00
Graha MAKNA Life Institute
Jalan Cihanjuang o. 186 Cimahi


FASILITAS WORKSHOP
• Comprehensive Training Manual
• Certificate of Hypnocounseling Practitioner
Questionaire Assesment Form
• Koleksi Puluhan E-book Hypnosis, Hypnotherapy, Mind Technology dan EFT senilai Rp. 2.000.000,-
• Koleksi Video-Clip tentang “Stage Hypnosis Show” senilai Rp. 150.000,-
• Koleksi musik-music Relaksasi & Terapi senilai Rp. 300.000,-
• Follow Up & Gathering

INVESTASI
Rp. 2.000.000,- (Normal)
Tapi workshop ini hanya dikhususkan untuk Konselor sekolah, pendidik dan mahasiswa yang berlatar akademik pendidikan, psikologi dan konseling dengan investasi hanya Rp. 500.000,-
Harga yang sangat murah dibandingkan dengan apa yang akan anda dapatkan dan benar-benar mengubah hidup anda. Kami yakin anda begitu sangat ingin sekali bergabung dalam workshop ini.
Namun, jika anda punya kesulitan dana, kami berikan kemudahan kepada berupa cicilan 2 kali dengan membayar DP sebesar Rp. 300.000,- dan sisanya dibayar saat pelaksanaan workshop berakhir. Kami batasi peserta hanya untuk 20 orang.


INFORMASI & PENDAFTARAN :
Irfan (085659707278) atau (085223015394)

Info lebih lengkap klik :

www.maknalife .blogspot.com


Ketik :
REG_NamaLengkap_Email

Pembayaran dapat dilakukan di Bank Muamalat No Rekening 0129376217 a.n Ayuningtyas Nuryanto


LIMITED SEAT!!!!!!

Segera Daftar hanya untuk 20 orang

Catatan :

*Bagi anda yang membutuhkan surat undangan ke sekolah, dapat menghubungi langsung ke nomor kontak dan nanti ada tim kami yang langsung mengantarkan surat undangan ke sekolah anda.

Sabtu, 25 Juni 2011

Workshop The Art of Hypnosis

MAU tahu RAHASIA HYPNOTIS???
MAU belajar TEKNIK HYPNOSIS dengan CEPAT ???
MAU bisa MELAKUKAN HYPNOSIS seperti di TV ???
MAU bisa memberikan sugesti kepada orang lain agar lebih baik ???
MAU bisa me lakukan self hypnosis untuk memprogram ulang pikiran diri agar lebih positif ?
MAKNA Life Institute Proudly Present :
www.maknalife.blogspot.com

Workshop The Art of Hypnosis
Workshop ini akan menga jarkan peserta untuk dapat memahami konsep danmekanisme hypnosis. Target peserta setelah mengikuti workshop ini adalah dapat melakukan hypnosis kepada orang lain secara aman dan benar dan dapat menerapkan aplikasi (suggestion therapy) melalui teknik hypnosis



Manfaat Setelah mengikuti
Workshop ini anda akan,
• Mengetahui dan memahami kerja otak dan pikiran
• Memahami cara kerja Hypnosis
• Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik Hypnosis
• Memahami dan mampu melakukan Hypnosis secara benar kepada orang lain
• Dapat melakukan Stage Hypnosis (Hipnosis Panggung) seperti yang ditayangkan di Televisi
• Mampu memberikan sugesti (program) dengan benar
• Memahami dan mampu melakukan Self Hypnosis (Hipnosis Diri)

Materi yang akan dipelajari :
• Sejarah Hypnosis
• Miskonsepsi dan fakta seputar Hypnosis
• Kondisi Hypnosis dan Gelombang Otak
• Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar
• Critical Area / Reticular Activating System
• Mekanisme perilaku manusia
• Mengakses Pikiran Bawah Sadar
• Sugestibilitas
• Uji Sugestibilitas
• Struktur dasar Hypnosis dan Hypnotherapy
• Advance Induction Technique
• Advance Deepening Technique
• Deepening Test
• Davis - Husband Scale
• Suggestion Therapy
• Anchor
• Teaching Self Hypnosis.


Waktu Pelaksanaan:
Minggu, 17 Juli 2011
Pk. 09.00 –17.00
Tempat:
Graha MAKNA Life Institute
Jln. Cihanjuang No. 186 Cimahi

Investasi Biaya :
Rp. 1.000.000,- ????
Rp. 750.000,- ???
Tidak !!!!
bagi anda kami berikan harga special Rp. 500.000,- (Normal)
Dan yang segera ambil tindakan kami berikan harga special dengan Early bird sampai tanggal 2 Juli 2011 menjadi Rp. 300.000,-
3 sampai 15 Juli Rp. 400.000, -
16 sampai 17 Juli Rp. 500.000, - (Normal)

Fasilitas yang anda dapatkan :
1. Full One Day Training senilai Rp. 750.000,-
2. 2 Kali Coffe Break dan Makan Siang
3. Training Kit & Certificate of Attendance
4. Gratis Konsultasi
5. DVD berisi video Stage Hypnosis & E-book Hypnosis senilai Rp.500.000,-
6. Terbatas hanya untuk 20 orang
7. 5 peserta dibimbing 1 fasilitator Hypnotherapist

Transfer ke rek Bank Muamalat 924 1869522 a.n. Gian Sugiana Sugara

Instruktur :

Gian Sugiana Sugara, S.Pd, CHt
adalah seorang hipnoterapis aktif yang mengedepankan prinsip Client Centered (berpusat pada klien) dalam membantu orang untuk berkembang dan bertransformasi diri. Sekitar dua tahun lalu mempelajari Hipnoterapi secara otodidak. Gian belajar Hypnotherapy yang kemudian mendapatkan sertifikasi resmi Certified Hypnotist (CH) dan Certified Hypnotherapist (CHt) dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) dan juga mendalami Islamic Hypnotherapy. Saat ini Gian sudah menangani beberapa kasus yang cukup berat dan banyak klien bertransformasi diri untuk meraih hidup yang lebih baik. Diantaranya kasus yang pernah ditanganinya adalah kecanduan merokok, adiksi game online, Nocturnal Enuresis (kebiasaan ngompol dimalam hari), phobia, kecemasan sosial, tidak bisa memaafkan orang lain, kurang motivasi belajar dan kasus yang paling berat pernah ditangai adalah Depresi.

Pendaftaran dan pembayaran
Kontak segera Novi (08562333186)


Tempat Sangat Terbatas !!!!!
Segera ambil tindakan

Kamis, 09 Juni 2011

FENOMENA DAN APLIKASI HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN

FENOMENA DAN APLIKASI HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN
oleh Arie Rakmat Riyadi, M.Pd, CHt
(Penulis adalah Dosen Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Certified Hypnotherapist & Trainer MAKNA Life Institute)

ABSTRAK


Setiap guru tentu menginginkan proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien, selain menyenangkan dalam prosesnya, juga optimal pada hasil belajar yang diperoleh siswanya. Akhir-akhir ini, muncul gagasan bahkan menjadi fenomena di sejumlah kalangan pendidik tentang aplikasi hipnosis dalam pembelajaran baik dalam bentuk buku maupun pelatihan-pelatihan. Hipnosis sebagai sebuah ilmu komunikasi yang berhubungan dengan mekanisme pikiran dijadikan sebagai sebuah alternatif dalam proses pembelajaran. Tulisan singkat ini menggali secara mendasar tentang hipnosis dan aplikasinya dalam pembelajaran. Kajian difokuskan pada proses dan efektivitas perilaku belajar yang ditegaskan dengan pemahaman dasar tentang hipnosis mencakup pikiran sadar dan bawah sadar, faktor kritis, gelombang otak dan sejumlah simpulan menyeluruh tentang hipnosis dan pembelajaran.

Kata Kunci: pembelajaran, hipnosis, pikiran sadar dan bawah sadar, faktor kritis, dan gelombang otak.



PENDAHULUAN

Secara fundamental Dollar & Miller (Surya, 1983) menegaskan bahwa keefektifan perilaku belajar dipengaruhi oleh: (1) adanya motivasi (drives), peserta belajar harus menghendaki sesuatu (the learner must want something), (2) adanya perhatian dan tahu sasaran (cue), peserta didik harus memperhatikan suatu (the learner must notice something), (3) adanya usaha (response), peserta didik harus melakukan suatu (the learner must do something), dan (4) adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) peserta didik harus memperoleh sesuatu (the learner must get something). Perbuatan belajar ditandai dengan adanya perubahan pola-pola sambutan baru dalam tingkah laku individu. Perubahan tingkah laku ini akan merupakan manifestasi perbuatan belajar. Ini berarti bahwa seseorang yang telah melalui proses belajar akan mengalami perubahan tingkah lakunya secara keseluruhan. Hasil utama belajar adalah perubahan perilaku yang didasari oleh keteguhan pemikiran dan keterlibatan emosional secara mekanistik yang mewujud pada karakter dan kepribadian individu.
Akhir-akhir ini banyak muncul buku-buku yang secara teoretik mengkaji tentang aplikasi hipnosis dalam pembelajaran, tidak ketinggalan pelatihan-pelatihan dengan tema yang sama dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan hasil belajar. Bahkan, kurang-lebih ada garansi tidak tertulis bahwa melalui aplikasi hipnosis sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran seorang guru atau calon guru dapat memenuhi amanat Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 40 yang pada salah satu ayatnya menyatakan dengan tegas bahwa guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Demikian juga di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Standar Proses pada Pasal ayat 1 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Tulisan ini berusaha mengurai secara mendasar dalam memahami fenomena hipnosis dan aplikasinya dalam pembelajaran.





HIPNOSIS DAN PEMBELAJARAN
“Jika melihat api, Anda tidur! Jika lihat api, tidur! Lihat api, tidur!” Itulah rangkaian kalimat yang sering diperlihatkan di televisi pada sebuah acara yang mengaplikasikan hipnosis untuk hiburan (stage-hypnosis; hypnotist=pelaku). Acara tersebut, bisa benar; bisa juga tidak (rekayasa). Namun, akhir-akhir ini hipnosis muncul dalam pelatihan-pelatihan kependidikan khususnya untuk mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran. Apa sebenarnya hipnosis? Mungkinkah diterapkan dalam pembelajaran? Untuk mengetahuinya, secara singkat berikut diuraikan secara ilmiah (www.apa.org, lihat divisi 30) tentang hal-hal yang berhubungan dengan hipnosis.

Pikiran Sadar dan Bawah Sadar
Manusia mempunyai dua pikiran yang bekerja paralel dan saling mempengaruhi, yaitu pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind). Pengaruh pikiran sadar terhadap hidup manusia sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar sebanyak 88%. Dengan kata lain pengaruh kekuatan pikiran sadar dan bawah sadar secara paralel dalam menentukan perilaku, pola pikir, sikap, kebiasaan dan hidup individu adalah 1 : 9 (Gunawan, 2010; www.trancemaker.co.uk/hypnosis/humanmind.htm; Webe, 2010).
Pikiran sadar merupakan penyimpan dan pengingat informasi dari setiap kejadian dan perasaan individu dalam kurun waktu satu setengah jam terakhir (Jaya, 2010). Pikiran sadar memiliki lima fungsi, yaitu analitikal, rasional, memori jangka pendek, will power (kekuatan kehendak), dan critical factor (faktor kritis). Pikiran bawah sadar terdiri dari dua bagian, yaitu modern memory area (MA) dan primitive area (PA). Di dalam MA tersimpan kepercayaan (belief), nilai (value), kebiasaan (tiga macam: baik, buruk dan refleks), memori jangka panjang, kepribadian, intuisi dan persepsi. Kapasitas penyimpanan data pikiran bawah sadar tak terbatas. Di dalam PA berisi program yang telah terinstal oleh Maha Pencipta, untuk mengendalikan fungsi tubuh yang bersifat otonom seperti pernapasan, detak jantung, sistem kekebalan tubuh, mekanisme pertahanan tubuh, melindungi diri dari infeksi, menghasilkan emosi dan penggunaan refleks (Gunawan, 2010). Pengertian lebih jelas dapat disaksikan di youtube dengan alamat web http://www.youtube.com/watch?v=SVZHNWup-CU.

Gambar 1
Ilustrasi Lapisan Pikiran Sadar dan Bawah Sadar

Suatu program pikiran, baik yang positif maupun negatif, masuk dan tertanam kuat di pikiran bawah sadar melalui lima jalur mencakup: (1) ide yang disampaikan oleh figur yang dipandang sebagai figur otoritas; (2) ide dengan muatan emosi yang tinggi; (3) repetisi ide (membuat ide dikenal dan diterima oleh pikiran bawah sadar); (4) penguatan ide oleh sumber-sumber lain (orangtua, guru, teman, buku dan lain-lain); dan (5) ide yang dihubungkan dengan faktor emosi signifikan (emotional identification) (Gunawan, 2010).

Gambar 2
Ilustrasi Pembentukan Identitas Diri Berdasarkan Struktur Neuro Logical Levels

Kekuatan pikiran bawah sadar yang sanggat dominan (88%) memungkinkan seseorang mengalami konflik dalam dirinya. Apabila terjadi konflik antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah sadar selalu menang. Misalnya, seorang perokok yang kesulitan berhenti merokok. Kebiasaan merokok adalah hasil kerja dari pikiran bawah sadar. Sedangkan keinginan untuk berhenti merokok adalah hasil logika pikiran sadar, yaitu dengan jelas mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan dan kondisi ekonomi. Namun, logika bahwa rokok itu merugikan kesehatan dan menguras isi kantong terkalahkan oleh kebiasaan yang sudah tertanam kuat di pikiran bawah sadar. Hipnosis memungkinkan seseorang meningkatkan kendali terhadap pikiran bawah sadar.
Hasil riset menunjukkan bahwa otak secara sadar hanya dapat mencurahkan fokus kepada satu topik pada satu saat, namun dapat melakukan sangat banyak hal pada level bawah sadar. Pert (Gunawan, 2007) seorang neuroscientist dari Georgetown University Medical Center, menyatakan bahwa 98-99% pembelajaran dilakukan oleh otak dan tubuh pada level bawah sadar. Hasil riset lainnya menunjukkan bahwa dengan penggunakan teknik pembelajaran pra-sadar akan dicapai hasil pembelajaran yang sangat baik dengan pengaruh maksimal pada memori.
Di dalam pembelajaran, pengetahuan dasar ini dapat digunakan untuk menghancurkan mental-block yang besar kemungkinan dialami tidak saja oleh para siswa namun juga dihadapi oleh guru dan menghambat proses dan optimalisasi hasil belajar.

Critical Factor
Faktor kritis (critical factor) sebagaimana terlihat pada gambar 1 di dalam otak manusia terletak pada wilayah yang ada pada area reticular activating system (RAS) (http://en.wikipedia.org/wiki/Reticular_activating_system, 2011). Faktor kritis merupakan pembatas (filter) yang tugas utamanya adalah bekerja melayani pikiran bawah sadar. Pekerjaan utamanya adalah untuk melakukan analisa terhadap setiap informasi atau data yang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Hanya data yang sejalan dengan data base di pikiran bawah sadar saja yang ia (critical factor) izinkan masuk. Tujuan dan fungsi faktor kritis adalah agar data yang telah ada di pikiran bawah sadar tidak mudah untuk diubah (Gunawan, 2010).

Faktor kritis sebenarnya mekanisme pertahanan diri dan baik untuk manusia. Bisa dibayangkan bila data yang ada di pikiran bawah sadar bisa dengan begitu mudah diubah. Hidup manusia bisa kacau. Namun begitu, ada juga kerugiannya, yaitu pada saat seseorang hendak mengubah suatu data (program pikiran) yang tidak mendukung perilaku, maka kesulitan yang sama akan muncul, faktor kritis tidak mengizinkan hal ini terjadi. Untuk memahami lebih lanjut tentang faktor kritis berikut disajikan dua gambar yang mengilustrasikan faktor kritis (Gunawan, 2010).

Gambar 3

Ilustrasi Kinerja Faktor Kritis

Bila seseorang disodorkan dua gambar tersebut, pasti akan mengatakan bahwa pemberian nama pada kedua gambar tersebut salah. Gambar pertama seharunya bujursangkar, sedangkan gambar kedua adalah persegi panjang. Berikut adalah yang terjadi dalam pikiran saat melakukan analisis.

Pikiran sadar: Ini ada dua gambar. Yang satu persegi panjang dan satunya lagi bujursangkar. Kamu diminta untuk mengecek kebenaran nama yang diberikan pada gambar tersebut.

Faktor kritis: Bawah sadar, ini ada dua gambar. Katanya yang satu bernama bujursangkar, satunya lagi persegi panjang. Apakah namanya sudah benar untuk keduanya?

Bawah sadar: Sebentar ya, saya lihat dulu. Dari data yang ada di saya, gambar pertama bukan persegi panjang, ini adalah bujursangkar karena keempat sisinya sama

Kalau persegi panjang, sisi yang sama panjang hanya dua, sedangkan yang lain tidak. Jadi, nama yang diberikan gambar itu salah.

Faktor kritis: Baik, saya mengerti. Terima kasih.

Bawah sadar: Sama-sama.

Faktor kritis: Pikiran sadar, namanya salah. Terbalik. Yang benar, gambar pertama itu bujursangkar sedangkan yang kedua adalah persegi panjang.

Pikiran sadar: Apanya yang salah?

Faktor kritis: Begini ya. Yang namanya bujursangkar itu syaratnya keempat sisi sama panjang, sedangkan gambar pertama tidak seperti itu. Kemudian persegi panjang itu, sisi yang sama panjang hanya dua. Jelas sekarang?

Pikiran sadar: Oh, begitu. Terima kasih.

Tentu saja prosesnya tidak selambat seperti yang diilustrasikan di atas. Namun, ilustrasi di atas menegaskan bahwa data yang digunakan untuk pembanding selalu data yang ada di memori, yaitu di pikiran bawah sadar. Jadi, kalau sampai data awal yang masuk ke pikiran bawah sadar adalah data yang tidak akurat atau salah maka akibatnya sungguh berbahaya. Itulah sebabnya, penembusan faktor kritis perlu dilakukan untuk memodifikasi data yang ada di memori, di pikiran bawah sadar, mudah dan permanen. Saat faktor kritis tersebut ditembus dengan diterimanya suatu ide atau pemikiran tertentu dengan kata lain terjadi modifikasi data, maka inilah sebenarnya hipnosis.

Salah satu definisi hipnosis yang paling banyak digunakan dikutip dari US Department of Education Human Services Division (Gunawan, 2010): “Hypnosis is the baypass of the critical factor of the conscious mind and followed by the establishment of acceptable selective thinking” (hipnosis adalah penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya pemikiran atau sugesti tertentu). Batasan lain yang dikemukakan Gunawan (2010): “All hypnosis is based on magnified brainwaves frequency and amplitude changes from beta state to delta state resulting in enhanching and increasing focus, concentration, and receptivity towards any mental message given to subconscious” (semua hipnosis sebenarnya adalah berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatkanya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar).

Dari kedua definisi di atas sama sekali tidak ada pernyataan mengenai relaksasi fisik. Hipnosis adalah seni berkomunikasi yang memiliki kemampuan untuk menembus faktor kritis sehingga memudahkan seseorang dengan mudah menerima informasi baru pada pikiran bawah sadarnya. Hipnosis bukan relaksasi fisik tapi relaksasi pikiran. Ini dibuktikan dengan pengukuran gelombang otak dengan menggunakan EEG (electroechephalograph) khusus.

Atas dasar pengertian tentang faktor kritis dan hipnosis di atas, maka dalam pembelajaran seorang guru seyogianya memiliki kemampuan untuk menembus faktor kritis anak didiknya. Sehingga proses pembelajaran yang dilalui dapat meninggalkan kesan dan pengertian mendalam tentang apa yang diajarkan secara permanen masuk ke dalam memori jangka panjang siswa.

Gelombang Otak
Gelombang otak manusia bisa dilihat dan dikenali dengan menggunakan alat pengukur gelombang otak yang disebut EEG. Gambaran gelombang otak pada alat tersebut berubah-ubah seiring dengan pergantian gelombang otak yang digunakan. Di saat seseorang mengalami stres, kemudian mencoba untuk rileks, semakin tenang dan bertambah nyaman, maka gelombang otak di layar EEG juga akan berubah. Dengan alat ini ditemukan empat jenis gelombang otak manusia, yaitu gelombang beta, alpha, theta dan delta (Noer, 2010; Webe, 2010).

Frekuensi gelombang beta berada pada kisaran 12-25 Hz. Manusia berada pada kondisi sangat sadar, melakukan aktivitas keseharian, melakukan debat, atau berdiskusi. Gelombang ini didominasi logika otak kiri dan merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stres. Terlalu intens berada pada gelombang ini biasanya menimbulkan perasaan sensitif berlebihan seperti mudah marah, cepat terpancing emosi, serta mudah tersinggung (Sentanu dalam Noer, 2010).

Dalam kondisi alpha, frekuensi gelombang otak berada pada kisaran 8-12 Hz. Manusia berada dalam kondisi rileks dengan kewaspadaan penuh dan nyaman seperti sedang membaca, menulis atau memikirkan jalan keluar atas sebuah permasalahan dengan fokus. Kondisi ini merupakan pintu masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Semua anak kecil sangat aktif menggunakan gelombang alpha, sehingga mereka sangat mudah menyimpan informasi (Gunawan, 2010; Noer, 2010). Gelombang otak ini menurut Sentanu (Noer, 2010) menghasilkan hormon serotin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, bergembira dan bahagia.

Frekuensi gelombang theta berada pada kisaran 4-8 Hz. Berada pada gelombang ini kondisi seseorang dalam keadaan sangat rileks, kondisi meditatif, dan memudahkan munculnya ide-ide kreatif. Namun, bila sulit mengendalikan berada dalam kondisi ini, seseorang mudah masuk ke kondisi delta, alias tidur. Gelombang ini mengakibatkan otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan arginine-vasopressin yang menyebabkan pikiran sangat hening dan khusyuk (Sentanu dalam Noer, 2010). Terakhir, yaitu gelombang delta. Frekuensi gelombang delta berada pada kisaran 0,5-4 Hz. Seseorang dalam gelombang ini berada pada kondisi tidur pulas. Pada kondisi ini otak mengeluarkan HGH (human growth hormone) atau hormon pertumbuhan untuk melakukan pergantian sel.

Kondisi kondisi gelombang otak ini sering ditemukan secara aktif secara otomatis dalam perkembangan umur setiap individu. Dalam bukunya “Unleashing Your Brilliance”, Walsh (Jaya, 2010) mengatakan bahwa dalam gelombang otak aktif secara berbeda dalam setiap tingkatan umur. Bayi memiliki gelombang otak dengan kecepatan rendah yaitu dibawah 4 Hz (termasuk kategori delta) yang apabila pada orang dewasa berada pada kondisi tidur lelap. Anak berumur 4 tahun kecepatan gelombang otak meningkat naik menjadi 4-7 Hz. Gelombang ini termasuk pada kondisi theta atau disebut gelombang high thinking learning yaitu kondisi yang memungkinkan seseorang memasuki proses belajar yang tertinggi dalam pembelajaran. Anak berumur 7 tahun kecepatan gelombang otak meningkat menjadi 7-13 Hz yang masuk pada kategori alpha yaitu gelombang terbaik untuk belajar dan memelajari ilmu baru, berimajinasi dan meningkatkan kemampuan penyimpanan informasi pada long term memory.

Memaksimalkan pembelajaran atas dasar kondisi gelombang otak dapat dilakukan dengan mengkondisikan siswa dari frekuensi gelombang otak beta ke dalam alpha menuju theta. Hal ini dapat dilakukan melalui permainan, musik relaksasi, dan humor.


SIMPULAN
Hipnosis adalah seni berkomunikasi yang memiliki kemampuan untuk menembus faktor kritis sehingga memudahkan seseorang dengan mudah menerima informasi baru pada pikiran bawah sadarnya. Hipnosis dalam pembelajaran ditujukan untuk mengefektifkan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan fokus penuh perhatian dengan menggunakan mekanisme pikiran, faktor kritis serta gelombang otak yang secara ilmiah dan alamiah terjadi melalui interaksi guru dengan anak didiknya. Hipnosis dalam pembelajaran dapat menghancurkan mental-block yang besar kemungkinan dialami tidak saja oleh para siswa namun juga dihadapi oleh guru yang menghambat proses dan optimalisasi hasil belajar. Melalui hipnosis, khususnya waking hypnosis yaitu sebuah teknik hipnosis yang menggunakan sugesti untuk melewati ranah pikiran sadar tanpa disadari. Teknik-teknik yang dapat dilakukan termasuk matching-mirroring, pacing-leading, sugesti, visualization, affirmation, positive words, reframing, emotional shyncronizing, anchoring, pemanfaatan modalitas VAK, single binding pattern dan masih banyak lagi. Perlu ada penelitian model komparatif atau eksperimen yang cukup ketat untuk membedakan antara proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang mengaplikasikan hipnosis, dengan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran konvensional atau metode lain. Sehingga diperoleh ketegasan tentang efektivitas dan efesiensi aplikasi hipnosis dalam pembelajaran.


REFERENSI
Almatin, I. (2010). Dahsyatnya Hypnosis Learning untuk Guru & Orang Tua. Jakarta: Pustaka Widyatama.

Gunawan, A.W. (2007). Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gunawan, A.W. (2010). Hypnotherapy for Children: Cara Mudah dan Efektif Menerapi Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hakim, A. (2010). Hypnosis in Teaching: Cara Dahsyat Mendidik & Mengajar. Jakarta: Visimedia.

http://www.trancemaker.co.uk/hypnosis/humanmind.htm The Human Mind

Jaya, N.T. (2010). HypnoTeaching: Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi: D-Brain.

Noer, M. (2010). HypnoTeaching for Success Learning. Yogyakarta: Pedagogia.

Surya, M. (1983). Pengaruh Faktor-faktor Non-Intelektual terhadap Gejala Berprestasi Kurang. Jakarta: Dirjen Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Depdikbud Dirjen Dikti.

Webe, A. (2010). SMART Teaching. Yogyakarta: Jbpublisher.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More