Selamat Datang di Website pribadi Gian Sugiana Sugara. Dapatkan info mengenai ilmu pemberdayaan diri dan update artikel mengenai dunia konseling dan psikoterapi. Selain itu, anda juga akan mendapatkan info pelatihan yang diadakan oleh MAKNA Life Institute. Feel the Experience

Kamis, 14 Oktober 2010

Mencari Makna Hidup Ala Logotherapy

Tulisan ini merupakan hasil renungan saya selama menjalani hidup yang dipadukan dengan teori psikologi Logotherapy yang dikembangkan oleh Victor Emile Frankl.

Memang jika kita bertanya tentang kehidupan, kita pasti dihadapkan dengan pertanyaan untuk apa saya hidup? mengapa saya ada di dunia ini ? sebenarnya bagaimana agar hidup kita berharga ?

Frankl seorang psikiater yang meramu sebuah konsep tentang arti dan makna kehidupan dalam sebuah buku "man's search for meaning". Perjalanan hidup yang dia lewati ketika di Camp Konsentrasi membuat dia menemukan arti yang lebih besar dalam hidupnya. Pada akhirnya dia meramu sebuah konsep hidup yang bernilai dan berarti.

Logoterapi ini merupakan suatu inovasi dalam bidang psikologi dan merupakan buah karya dari Victor Emile Frankl yaitu seorang psikiater yang mengalami hampir tiga tahun di kamp konsentrasi Nazi bersama orang-orang yahudi lainnya. Selama di dalam kamp konsetrasi tersebut, Frankl banyak melihat dan mengalami pengalaman-pengalaman yang mengerikan. Dia berpendapat bahwa dalam kamp tersebut ada dua golongan atau jenis manusia yaitu golongan orang yang memiliki semangat hidup yang tinggi dan golongan prang pesimis. Dan dia banyak melihat bahwasanya orang yang paling kuat dan bertahan dalam hidup adalah kumpulan orang yang memiliki semangat dalam hidup. Sehingga selama dalam penjara kamp konsentrasi tersebut dia berpikir dan menemukan suatu pemikiran mengenai makna hidup (meaningfull life). Dalam pandangannya, setiap manusia memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pada dasarnya mencari makna hidup (meaningfull of life). Secara garis besar, logoterapi menitikberatkan pada kemampuan manusia untuk menangkap suatu makna atau dalam bahasa islamnya disebut dengan hikmah. Frankl berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan sipat dari makna itu sendiri adalah unik, Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwasanya makna yang dirasakan oleh seseorang belum tentu bisa dirasakan sama oleh orang lain.

Ajaran logoterapi memiliki buah pemikiran pandangan terhadap manusia yaitu. Pertama, memandang bahwasanya manusia memiliki kemampuan untuk kebebasan berkehendak (The Freedom of will). Frankl berpendapat bahwa dalam bahwa kebebesan dalam lingkup ini tidak diartikan sebagai tanpa batas akan tetapi kebebsan seseorang untuk menentukan sikap (freedom to take a stand). Terhadap kondisi-kondisi tersebut, baik kondisi lingkungan maupun kondisi diri sendiri. Dan frankl mengatakan bahwa hal ini harus dibarengi dengan tanggung jawab terhadap sikap yang diambil. Kedua, memandang bahwa manusia memiliki hasrat untuk hidup bermakna (The Will to Meaning).Frankl memiliki pandangan bahwa pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk hidup bermakna. Tentunya setiap orang menginginkan dirinya menjadi orang yang bermartabat dan berguna baik bagi dirinya, keluarga maupun sekolah. Setiap mimpi, cita-cita dan keinginan yang didambakan oleh setiap orang menjadi kunci untuk menemukan hasrat untuk hidup bermakna. Ketiga, memandang manusia memiliki pandangan bahwa hidup itu memiliki makna hidup (meaningfull of life) baik dalam kondisi buruk sekalipun. Lebih jauh Frankl menerangkan bahwa makna adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila itu berhasil dipenuhi akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan pada akkhrinya menimbulkan perasaan bahagia (happiness). Kemudian Frankl menjelaskan mengenai sumber makna hidup itu sendiri. Makna hidup dapt ditemukan bukan hanya dalam keadaan yang menyenangkan akan tetapi dalam keadaan menderitaan pun bisa ditemukan selama seseorang mamu melihat hikmah-hikmahnya. Dalam bukunya, frankl juga menjelaskan mengenai harapan sebagai makna hidup (hope as meaningfull of life). Makna hidup merupakan sumber kekuatan untuk seseorang dalam menjalani hidup. Beberapa karakteristik yang termasuk makna hidup. Pertama, makna hidup bersipat unik, pribadi dan temporer. Artinya apa yang dianggap oleh seseorang bermakna belum tentu bermakna dalam pandangan orang lain. Sifat lain dari makna hidup adalah spesifik dan nyata, dalam artian makna hidup benar-benar ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan sehari-hari serta tidak perlu selalu dikaitkan dengan hal-hal yang serba abstrak filosofis, tujuan-tujuan idealistisdan prestasi-prestasi akademis yang menakjubkan. Sumber makna hidup lain yang konsisten adalah Tuhan dan agaman sebagai sumber nilai dan makna hidup yang paripurna dan sempurna yang seharusnya mendasari makna-makna hidup pribadi yang unik, spesifik dan temporer Frankl menjelaskan bagi orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap tuhan akan memiliki semangat hidup yang kuat dan menjadi sumber nilai dan makna hidup yang paripurna (The Ultimate Meaning of Life).

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi insan-insan yang mendambakan hidup bermakna. Mencari arti dari kehidupan adalah sesuatu yang akan pada diri kita sampai akhir hayat tapi mensyukuri dan menikmati hidup saat ini merupakan suatu kebebasan pilihan bagi setiap manusia. Semoga terinspirasi dengan tulisan ini

Freedom to Choice, Meaningfull of Life

Minggu, 10 Oktober 2010

MENUJU HIDUP BERMAKNA

Memiliki hidup yang berkualitas dan bahagia serta keluarga yang tenang, tentram dan sejahtera merupakan impian dan dambaan bagi setiap orang di dunia ini. Dalam islam hal tersebut merupakan konsep hidup yang bermakna atau dengan kata lain keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin dihadapkan manusia akan tantangan dan peluang dalam hidup yang serba modern. Dengan adanya perkembangan yang semakin pesat dapat menyebabkan krisis multidimensi yaitu krisis dalam berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, moral, dan sebagainya. Bahkan yang paling mengerikan adalah adanya krisis dalam dunia pendidikan dikarenakan adanya tuntutan kebutuhan yang harus segera terpenuhi.

Adanya tuntutan terhadap kebutuhan yang harus segera terpenuhi tidak jarang menyebabkan manusia memenuhinya dengan perilaku yang salah suai (maladjusted) manakala kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Misalnya dengan minum-minuman keras, narkotika dan obat-obatan terlarang. Hal ini merupakan akibat dari tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terpenuhi. Akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang menunjukkan stress dan depresi. Misalnya, kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung yang diduga kuat karena kekecewaanya terhadap teman dekatnya (Galamedia no. 40 tahun XXXVIII, 28 November 2005). Kemudian kisah tragis yang terjadi sekitar awal pertengahan bulan maret 2008 dimana seorang ibu di pekalongan dengan kejam membunuh kedua anaknya (Liputan 6.com) tanpa alasan yang jelas. Hal yang sama terjadi di Bandung sekitar satu tahun yang lalu dimana seorang ibu membunuh ketiga anaknya dikarenakan kekhawatiran masa depan anaknya. Hal ini membuktikan bahwa tantangan hidup yang semakin kompleks dengan berbagai tuntutan dan kebutuhan hidup.

Mengembangkan hidup bermakna merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup agar menjadi lebih baik dalam hal ini mengubah kondisi yang tak bermakna menjadi bermakna. Rasulullah Saw merupakan teladan yang diidamkan karena karakter pribadinya yang mempesona dan memiliki tujuan hidup yang menghasilkan makna hidup yaitu beribadah dan taat kepada Alloh swt.

Bastaman (2007 : 154) memberikan suatu formula untuk mengembangkan pribadi yang penuh makna yaitu suatu pelatihan ”Panca Cara Temuan makna”. Pelatihan pengembangan hidup penuh makna ini didasari prinsip yakni (1) sadar akan citra diri yang diidam-idamkan, (2) sadar akan keunggulan dan kelemahan diri sendiri, (3) sadar akan unsur-unsur yang menunjang dan menghambat dari lingkungan sekitar, (4) sadar akan pendekatan dan metode pengembangan pribadi, (5) sadar akan tokoh idaman dan panutan sebagai suri teladan.

Adapun pelatihan ”Panca Cara Temuan Makna” memiliki tujuan untuk menunjukkan pentingnya menemukan dan menetapkan makna dan tujuan hidup yang jelas dan nyata. Pelatihan itu terdiri dari :

1. Self Evaluation (Pemahaman Diri) yaitu mengenali secara objektif kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan diri sendiri, baik yang masih merupakan potensi maupun yang sudah teraktualisasi kemudian kekuatan-kekuatan itu dikembangkan dan ditingkatkan serta kelemahan-kelemahan dihambat dan dikurangi.

2. Bertindak postif yaitu mencoba menerapkan dan melaksanakan hal-hal yang dianggap baik dan bermanfaat dalam perilaku dan tindakan-tindakan nyata sehari-hari.

3. Pengakraban hubungan yaitu meningkatkan hubungan baik dengan pribadi-pribadi tertentu (misalnya anggota keluarga, teman, rekan sekerja) sehingga masing-masing saling mempercayai, saling memerlukan satu dengan lainnya serta saling membantu.

4. Pendalaman catur nilai yaitu berusaha untuk memahami dan memenuhi empat macam nilai yang merupakan sumber makna hidup yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, nilai bersikap, nilai pengharapan

5. Ibadah yaitu berusaha untuk memahami dan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Alloh Swt dan mencegah diri dari apa yang dilarangNya.

Pengembangan hidup bermakna merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup agar penuh makna dan arti untuk menjalani hidup. Walupun hidup penuh dengan tekanan dan penderitaan akan tetapi semua peristiwa yang menimpa akan diterima dengan rasa sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan. Karena kualitas manusia yang sudah memiliki makna dan tujuan hidup akan menjalani hidup dengan penuh optimis dan tawakkal kepada Alloh Swt.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More