Selamat Datang di Website pribadi Gian Sugiana Sugara. Dapatkan info mengenai ilmu pemberdayaan diri dan update artikel mengenai dunia konseling dan psikoterapi. Selain itu, anda juga akan mendapatkan info pelatihan yang diadakan oleh MAKNA Life Institute. Feel the Experience

Selasa, 20 September 2011

Mengenal Cognitive Behavior Therapy

Terapi Kognitif-Perilaku merupakan pendekatan konseling dan terapi yang memadukan pendekatan kognitif dan perilaku untuk memecahkan masalah. Matson & Ollendick (1988: 44) mengungkapkan definisi cognitive-behavior therapy yaitu pendekatan dengan sejumlah prosedur yang secara spesifik menggunakan kognisi sebagai bagian utama terapi. Fokus terapi yaitu persepsi, kepercayaan dan pikiran. Bush (2003) mengungkapkan bahwa konseling kognitif-perilaku merupakan perpaduan dari dua pendekatan dalam psikoterapi yaitu cognitive therapy dan behavior therapy. Terapi kognitif memfokuskan pada pikiran, asumsi dan kepercayaan. Terapi kognitif memfasilitasi individu belajar mengenali dan mengubah kesalahan dalam berpikir atau pikiran yang irasional menjadi rasional. Sedangkan terapi tingkah laku membantu individu untuk membentuk perilaku baru dalam memecahkan masalahnya. Pendekatan kognitif perilaku tidak berfokus pada kehidupan masa lalu dari individu akan tetapi memfokuskan pada masalah saat ini dengan tidak mengabaikan masa lalu. Secara umum, proses Konseling Kognitif-Perilaku adalah pembukaan, tahapan inti dan terminasi (pengakhiran). Menurut Oemarjadi (2003) bahwasanya sesi terapi dalam pendekatan terapi kognitif perilaku bisa berlangsung sekitar 5 sampai 12 sesi pertemuan. Adapun yang Cormier dan Cormier (dalam Yuliati, 2004) mengemukakan beberapa elemen penting dalam proses konseling kelompok kognitif-perilaku yaitu: rasional, pemodelan, gladi perilaku, dan pemberian tugas rumah. Berikut akan disajikan tahapan terapi yang diungkapkan oleh Oemarjoedi (2003: 24-26):

Tabel 1

Proses Konseling Kognitif-Perilaku yang Telah Disesuaikan Dengan Kultur di Indonesia

No.

Proses

Sesi

1.

Assesmen dan Diagnosa

1

2.

Mencari Emosi Negatif, Pikiran Otomatis dan Keyakinan Utama Yang Berhubungan Dengan Gangguan

2

3.

Menyusun Rencana Intervensi Dengan Memberikan Konsekwensi positif-negatif Kepada Siswa

3

4.

Formulasi Status, Fokus Terapi, Intervensi Tingkah Laku

4

5.

Pencegahan



Konseling kognitif-perilaku terbukti efektif dalam menangani masalah yang berkenaan dengan gangguan-gangguan yang bersipat emosional dan perilaku. Untuk itu, Konseling kognitif-perilaku merupakan pendekatan yang digunakan dalam melakukan intervensi terhadap kejenuhan belajar. Tujuan dari konseling kognitif-perilaku yaitu mengajak siswa untuk menentang pikiran-pikiran yang salah dan menampilkan perilaku yang baru (Oemarjoedi, 2003: 9). Untuk itu, rancangan layanan bimbingan yang dikembangkan berdasarkan pendekatan konseling kognitif-perilaku ini berupaya untuk mengubah pola pikir yang salah yang menyebabkan kejenuhan belajar dan melatih perilaku baru.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More