Tabel 1
Proses Konseling Kognitif-Perilaku yang Telah Disesuaikan Dengan Kultur di Indonesia
No. | Proses | Sesi |
1. | Assesmen dan Diagnosa | 1 |
2. | Mencari Emosi Negatif, Pikiran Otomatis dan Keyakinan Utama Yang Berhubungan Dengan Gangguan | 2 |
3. | Menyusun Rencana Intervensi Dengan Memberikan Konsekwensi positif-negatif Kepada Siswa | 3 |
4. | Formulasi Status, Fokus Terapi, Intervensi Tingkah Laku | 4 |
5. | Pencegahan |
Konseling kognitif-perilaku terbukti efektif dalam menangani masalah yang berkenaan dengan gangguan-gangguan yang bersipat emosional dan perilaku. Untuk itu, Konseling kognitif-perilaku merupakan pendekatan yang digunakan dalam melakukan intervensi terhadap kejenuhan belajar. Tujuan dari konseling kognitif-perilaku yaitu mengajak siswa untuk menentang pikiran-pikiran yang salah dan menampilkan perilaku yang baru (Oemarjoedi, 2003: 9). Untuk itu, rancangan layanan bimbingan yang dikembangkan berdasarkan pendekatan konseling kognitif-perilaku ini berupaya untuk mengubah pola pikir yang salah yang menyebabkan kejenuhan belajar dan melatih perilaku baru.